Sabtu, 15 Januari 2011

Miftah penemu senjata elektrik

SISWA SMA SIDOARJO BUAT PROTOTIPE SENJATA ELEKTRONIK TANPA SUARA




Jakarta, 3/9/2009 (Kominfo-Newsroom) – Seorang siswa SMAN I Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil membuat prototipe senjata elektronik murah tanpa suara sebagai alternatif pengganti senjata api TNI/Polri, dan keberhasilannya itu telah menghantarkan dirinya menjadi juara II Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009.

Siswa tersebut, Miftah Yama Fauzan, dalam LPIR yang diadakan pada bulan Agustus 2009 tersebut mengajukan penelitian mengenai senjata elektronik dengan biaya murah untuk merebut juara II di bidang fisika, mesin, dan elektro.

”Senjata elektronik murah dan tanpa suara tersebut modelnya mirip pistol, tapi amunisinya bisa menggunakan logam apa saja, dan tidak pakai bahan peledak karena sistemnya 100 persen elektronikal,” kata Miftah saat dihubungi pertelepon dalam siaran iptek voice di Kemeneg Ristek, Jakarta, Kamis (3/9).

Senjata tersebut saat digunakan menembak tidak mengeluarkan suara, dan prototipe yang dibuatnya itu memiliki jarak tembak efektif maksimal 15 meter. ”Proyektilnya boleh apa saja yang penting dari logam yang bisa dipakai dengan elektro magnit,” katanya.

Dalam lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) 2009 tersebut, ia memilih tema

senjata elektronik murah tanpa suara, karena akhir-akhir ini ia mendengar informasi sering ada kecelakaan pesawat TNI akibat kurangnya anggaran untuk perawatan pesawat-pesawat tersebut.

Ia mengatakan, dengan pembuatan senjata elektronik tanpa suara ini diharapkan dapat menghemat anggaran, karena biayanya jauh lebih murah dari senjata yang dipakai oleh TNI/Polri sekarang.

Mengenai pembuatan senjata tersebut persiapannya tidak sulit, pembuatan hardwarenya dan lain-lain semuanya

tidak ada masalah, hanya pada waktu lomba tersebut pembuatan proposalnya saja yang agak kesulitan.

Menurutnya, pembuatannya dilakukan sendiri, sedangkan mengenai rumus-rumus, kecepatan peluru, energi untuk penembakan semua dicari di internet. Uji coba sudah pernah dilakukan dengan sasaran tembak kaca berketebalan 2 mm, dan kacanya pecah. Bentuk pelurunya mirip paku tumpul, diameternya 0,5 cm dan panjangnya 2 cm.

Disebutkan, senjata itu kalau dipakai sasarannya bisa untuk melumpuhkan atau mematikan, karena kekuatannya bisa diatur. Misalnya kalau Polri untuk menangkap penjahat kekuatannya bisa diturunkan, karena mungkin hanya untuk melumpuhkan saja, tetapi kalau kondisi perang, misalnya, maka pelurunya bica dikencangkan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar